Cara mengendalikan emosi pada remaja. Hei, Teens! Sebagai remaja yang tengah mengalami pubertas, biasanya kita sulit mengendalikan emosi. Bahkan orang dewasa pun juga kesulitan mengendalikan emosinya. Itu wajar karena kita sering bertemu dengan orang atau situasi yang membuat kita jadi emosi dan sulit mengendalikannya.
Apa itu emosi? Menurut Wikipedia, Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Emosi dapat sangat mempengaruhi beberapa aspek dalam kehidupan kita lho! Seperti saat mengambil keputusan, ketika bersosialisasi dengan orang lain, bahkan kesehatan mental. Bisa dikatakan emosi itu seperti api. Jika dikendalikan dengan baik, itu bisa berguna. Tapi jika tidak, akibatnya malah merusak.
Jadi karena itu kita harus belajar cara mengendalikan emosi negatif, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai kita melakukan hal yang bisa kita sesali di masa depan. Nah bagaimana caranya? Ini dia 10 cara mengendalikan emosi menurut psikologi. Ingat ya, cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol emosi pada setiap orang berbeda-beda dan semua yang ditulis di artikel ini adalah cara mengendalikan emosi negatif.
Cara Mengendalikan Emosi Pada Remaja

1. Sadari Apa yang Akan Terjadi Kalau Sampai Terpancing Emosi
cara mengendalikan emosi menurut psikologi pertama adalah, sebelum terpancing emosi bayangkan dulu apa dampaknya. Misalnya saat ada seseorang yang cari gara-gara sama kamu dan kamu jadi marah, kira-kira situasinya pasti bakal tambah panaskan? Terus kalau tambah panas, siapa yang rugi? Kita juga! Rugi waktu, nambah masalah hidup bahkan mempengaruhi kesehatan mental kita sendiri.
2. Abaikan
Seperti contoh tadi, bisa jadi ada orang yang sengaja cari masalah padamu untuk menyulut emosimu. Abaikan saja. Ini adalah cara mengendalikan emosi marah yang efektif! Karena kalau nggak ditanggepin bukankah sang pencari masalah bakal capek sendiri juga? Dibutuhkan kesabaran sih, bukannya bagus? Jangan mau dikendalikan emosimu, sebaliknya kamu yang kendalikan emosimu!
3. Tujuannya Untuk Dikendalikan, Ya! Bukan di Redam
Abaikan semua perbuatannya bukan berarti kita meredam semua rasa kesal kita. Ini justru bisa bikin kita membatasi diri untuk belajar dari pengalaman dan mengekspresikan perasaan. Ini bukanlah cara mengendalikan emosi marah karena bisa mengakibatkan kesehatan fisik dan mental kita jadi down. Misalnya, jadi gelisah atau gak tenang, depresi, tidur pun terganggu, juga bikin otot tegang. Karena itu lebih baik kita maafkan perbuatannya dan lupakan tanpa dendam.
Baca Juga Kuy! 10 Cara Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Remaja
4. Curhatkan Kondisimu Sama Orang Tua Atau Orang yang Bisa Dipercaya
Dengan membicarakan apa yang terjadi padamu ke orang-orang yang bisa dipercaya, terutama orang tuamu, ini juga bisa membantumu tidak meredam masalah yang terjadi. Membantu menemukan solusi dan mengatasi masalah yang kamu hadapi. Perasaan jadi tenang dan dan damai. Rasanya jadi plong lho, kalau habis curhat tuh.
5. Ajak Bicara Empat Mata Si Pencari Masalah
Okay, you win! Aku gak tanggapin kamu, tapi kok kamu makin menjadi-jadi ya? Kalau begini kondisinya, ajak dia bicara empat mata. Tanya dia ada masalah apa sebenarnya? Dia maunya apa? Dan apa solusi masalah kalian? Bicaralah dengan tenang dan sopan, jangan sampai emosi mengendalikanmu. Sehingga dia gak ada celah untuk cari-cari kelemahanmu.
6. Tanyakan Diri Sendiri
Cara mengendalikan emosi seseorang yang benar juga bisa dengan menanyai diri sendiri. Kadangkala emosi negatif entah itu marah atau sedih bisa datang dari diri sendiri. Penyebabnya bisa jadi karena stres atau seperti yang disebutkan di awal tadi, karena kita sedang di masa pubertas sehingga memiliki emosi yang nggak stabil. Bisa marah tiba-tiba hanya karena hal kecil atau nangis tanpa alasan.
Oleh karena itu bisa tanyai diri sendiri: Sebenarnya apa yang sedang aku rasakan? Hal apa yang bikin aku jadi kayak gini? Adakah alasan yang masuk akal atas situasi yang aku alami ini? Apa mau aku lakukan untuk melampiaskan perasaan? Cara apa yang mau aku lakukan untuk mengatasi perasan ini? Kalau kamu pikirkan baik-baik dan jawab dengan jujur 5 pertanyaan tadi, tentunya reaksi kamu yang sebelumnya menggebu-gebu jadi berbeda dan lebih baik.
7. Menarik dan membuang nafas – menghela
Menghela nafas memang nggak akan menghilangkan emosi kita. Tapi cara mengontrol emosi diri sendiri ini terbukti efektif membantu kamu mengurangi emosi dan jadi lebih tenang. Kalau pikiran tenang, resiko salah dalam mengambil keputusan akibat emosi pastinya akan semakin berkurang. Nah untuk melakukan cara ini, coba tarik nafas dengan diafragma, lalu tahan selama tiga detik dan keluarkan secara perlahan.
Baca Juga Kuy! 20 Cara Menurunkan Berat Badan Untuk Remaja!
8. Lepas atau Luapkan Emosi Dengan Menangis Maupun Berteriak
Hal lain yang bisa jadi cara mengontrol emosi diri sendiri adalah dengan meluapkan emosi, perasaanmu jadi lebih lega dan terhindar dari stress. Luapkanlah emosimu saat kamu sedang sendiri, kunci kamarmu. It’s okay, terkadang kita perlu lakukan hal ini, karena ini bisa sangat membantu meredakan amarah yang ada dalam diri. Belajarlah kapan waktu yang tepat untuk mengekspresikan emosi dalam diri.
9. Sesekali Menyendiri Juga Gapapa Kok!
Saat emosimu memuncak, berhentilah. Beri waktu untuk menyendiri guna meredakan emosimu. Cara ini memang nggak bisa menghilangkan seratus persen emosimu, tapi yakin deh dengan mengalihkan rasa emosi negatif ke hal-hal lain jadi bikin perasaan lebih baik.
Misalnya kita bisa kunci kamar agar nggak diganggu dan nonton sesuatu yang buat mood kita membaik misalnya video lucu atau baca buku yang disuka bahkan lihatin wajah bias. Kita juga bisa beraktivitas diluar entah jalan-jalan, berkebun, main sama binatang peliharaan atau pergi ke kecantikan. Intinya, lakukan hal-hal yang kamu suka.
Bisa juga lho, buat jadwal khusus untuk waktu sendiri atau umumnya disebut me time. Misalnya di hari sabtu dari jam 6 sore sampai jam 8 malam, kamu nggak mau di ganggu. Beritahu keluargamu atau teman-temanmu sehingga mereka bisa mengerti dan tidak akan mengganggu. Lalu, lakukan deh hal apa pun yang kamu senangi! Stress pun babai dan kamu jadi lebih pintar dalam mengatur emosi.
10. Konsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup
Kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau gula dan tidak istirahat yang cukup bisa bikin badan uring-uringan sehingga sulit untuk mengendalikan emosi. Hal sepele aja bisa bikin kita marah besar atau malah nggak sengaja ngebentak anak orang, padahal bukan begitu maumu. Karena itu, penuhi tubuh dengan makanan bernutrisi dan gak salah buat makan gula asal secukupnya! Kamu bisa bawa-bawa cokelat atau permen saat bepergian entah ke sekolah atau kerja. Jangan lupa tidur dan istirahat yang cukup, kata emak jangan… HP TROSS!
Baca Juga Kuy! 18 Cara Mengatur Waktu Ini Bisa Bikin Kamu Jadi Produktif!
11. Periksa Kesehatan
Kalau emosi berlarut-larut sampai mulai membebani pikiran dan jadi depresi, ada baiknya kamu segera konsultasi dengan ahli terapi atau psikiater. Jangan malu! Kamu nggak sendiri kok, ada banyak yang seperti itu dan jadi lebih baik setelah pergi ke psikiater. Kalau dibiarkan malah jadi tertekan dan bikin kita melakukan hal yang nggak baik dan nggak seharusnya.
Dengan konsultasi ke ahlinya, itu bisa membantu kita dalam hal…
- Mencari alasan yang buat emosi kita jadi tidak terkendali.
- Membantu mengatasi perubahan suasana hati yang parah.
- Belajar cara mengontrol emosi yang baik.
- Dilatih menantang perasaan yang bikin diri jadi tertekan.
- Juga bisa mengurangi potensi kita untuk melakukan tindakan-tindakan seperti mencederai diri antara lain menyayat, menyundut, memukuli sampai memar.
- Lalu terjerumus narkoba, bahkan bunuh diri.
Jadi jangan enggan kalau perasaan emosimu sudah berlebihan!
Nah itu tadi 10 cara mengendalikan emosi pada remaja. Silahkan di praktekkan ya, semoga bermanfaat. Ingat, cara yang bisa digunakan orang untuk mengendalikan emosinya berbeda-beda, jadi pilih saja salah satu cara yang cocok denganmu lalu praktekan paling tidak selama tiga bulan saja! Percayalah, lama kelamaan itu akan melekat pada dirimu dan kamu tidak akan kesulitan lagi mengendalikan emosi.
Oh ya, semua yang dituliskan dalam artikel ini tidak hanya bisa jadi cara mengontrol emosi pada remaja tapi juga sebagai cara mengendalikan emosi pada anak bahkan cara mengendalikan emosi wanita. Terima kasih.
Terima kasih tips-nya, Kak.
Ini sangat bermanfaat ya untuk remaja terutama dan anak-anak.
Kalau boleh saya membutuhkan cara pengendalian emosi untuk Bapak-bapak beranak kembar usia 6 tahun, hahaha.
Bercanda aja ya, semoga selalu sukses!
Hahahaha, iya bisa juga kok om, untuk orang dewasa. Aku tulis untuk remaja karena biasanya remajakan ya yang paling susah ngedaliin emosinya xD. Tapikan yang susah ngedalin emosi gak hanya remajakan ya.
Poin ke-3, emosi mesti bisa dikendalikan ya, bukan diredam. Di atas tertulis ‘di Redam’, seharusnya disambung, mbak hehe 😀 ). Bisa juga bercerita kepada orang terpercaya agar perasaan yang berkecamuk dalam dada bisa lepas, ga stres berkepanjangan deh.
Eh iya kak, makasi koreksinya. Aku rasa aku typo disitu hehe.
Bener cerita ke orang yang kita udah yakin gak bakal bocorin ke mana-mana entah itu ortu, work it banget bikin perasaan tenang lagi. Rasanya kalau udah cerita itu, beban pikiran dan rasa kesal atau sedih jadi terlampiaskan dan pikiran serta hati jadi ringan lagi.
Makasih banget tipsnya Kak, kebetulan si Sulung sudah remaja neh, jadi bisa saya rekomendasikan buat dia baca dan praktikan.
Kadang kalau sudah terpancing emosi, poin pertama udah gagal, Kak.. hihi. Udah gak mikir gitu ntar akibatnya gimana. Apalagi kalau “lawan” tambah bikin panas 😀
Btw makasih tipsnya.. memang penting sih mengendalikan emosi. Harus dilatih biar jiwa lebih adem 🙂
@Diah Kusumastuti, iya kak haha, semua pasti gitu ya. Yang penting dihajar ajaa! Gak, mau kalah dehh! Padahal masalah itu bakal lebih cepat selesai kalau kita menghadapinya dengan tenang.
Latih emosi juga bikin muka awet muda lhoo kak wkwkwk.
@Kang Alee wah berarti seumuran aku ya om? Boleh banget nih dibagikan ke anaknya hehe.
Jadi teringat waktu remaja dulu, gk punya teman curhat jd gak tau mau ngobrol sama siapa. Jd penting emang bisa terbuka dengan orang tua
Bener tan, karena gak ada orang lain yang lebih menjamin bisa ngerti dan simpan rahasia/unek-unek kita selain orang tua. Temen bisa mengkhianati, tapi ortu nggak ‘kan? Jadi gak ada salahnya untuk mencoba lebih terbuka sama orang tua ^.^~♡.
Memang kalau masih remaja bawaannya harus jaga emosi. Kalau sama” emosi yang ada jadi gampang berantem
Hu-um!
Lengkap bangettt👍👍
Hehe makasii
Terima kasih tipsnya kak. Harus diakui, bukan hal mudah mengontrol emosi itu, apalagi untuk remaja yang masih labil dan emosinya memang belum stabil seperti orang dewasa.
Iyap, masama kak! Bahkan orang dewasa pun yang udah stabil emosinya juga masih susah ngatur emosikan?
Wah ini bagus banget. Isinya pas buat remaja2 karena mereka memang butuh info kayak gini. Udah gitu ini anglenya beda, dari sisi remaja. Bukan dari sisi ortu yang harus ngasih tau anak remajanya. Aku share ke anakku ah
Thanks tante udah share ke anaknya😘, emang visi-misi blogku ini ingin membagikan tips-tips menghadapi hal-hal yang sering terjadi sama remaja. Oh ya, of course sekaligus jadi pembelajaran buat aku. Sekali mendayung dua pulau terlampaui⛵🌴 hahahah.
Remaja memang punya emosi yang mudah meledak ya jadi memang butuh tips khusus buat mengendalikannya seperti yang sudah disharing di atas
Iya hehe, bawaan hormon sih kak namanya juga lagi puber ya. Sebelum berubah jadi pribadi yang matang, pasti harus lewat tahap itu dulu. Tapi biasanya remaja itu kalau emosi suka gak mikir sebab-akibat, makanya siapa pun kita perlu belajar cara ngendaliin emosi khususnya para remaja.
kalo emosi karna kalah main game gimana mengendalikannya ya kak? serius deh, saya suka spontan marah-marah sendiri cuma gara” game.. padahal di real life jarang banget emosi..
Sebenarnya cara yang bagus ya matiin dulu game yang bikin kesel itu. Tapi akan lebih baik untuk belajar menahan emosi. Ingat, kamu yang dapat mengendalikan emosimu, bukan emosimu yang kendalikan kamu. Lagiankan gak enak ya kalau tiap emosi, matiin game😂
Kadang memang butuh didengar dulu barulah kita bisa masuk kedalam penyebab emosi remaja itu, pernah ngalamin sih dan berhasil banget.. poin nomor 4 dan 5 bisa diterapkan dengan baik
Iyaaa beri remaja kesempatan untuk bicara lebih dulu, jangan ditekan tapi biar mengalir seperti air aja. Kadang anak remaja itu hanya perlu di dengar, berdasarkan pengalamanku yak!
membacanya, saya seperti jadi kembali ke masa remaja lagi. haha.. banyak persoalan di dunia remaja yang bikin emosi memuncak. hihi
Iya hahaha, masalah sepele aja pun kak bisa bikin aku dan mungkin remaja lainnya langsung badmood😂 padhal kalau dipikir-pikir bukan sesuatu yang terlalu banget. Makanya aku tulis artikel ini, supaya bisa belajar caranya mengendalikan emosi juga. Bonus-bonus, bisa bermaat buat yang lain xD.
Hormon remaja memang super duper wow!
Saya Ibu dgn anak remaja, dan yap, kudu diakui super challenging punya anak yg beranjak remaja ini.
makasi sharing-nya ya
Hehe, jadi keinget emakku nih tan😂 kadang juga aku suka marah-marah sama emak untuk hal yang sepele. Eh, nantinya malah nyesel kok tadi aku marah sama emak ya? Wkwk. Tapi thank you very much banget, emak bisa ngehadepin dengan sabar dan luwes. Thanks nihh buat para ortu yang udah ngertiin! Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anaknya juga ya tante!
Menyendiri juga beneran bisa meredakan emosi ya kak. Sejenak menghindari masalah.menjadi lebih besar
Iya kak, seperti yang aku tulis, dengan menyendiri dan lakuin hal yang kita suka biasanya bikin mood jadi bagus kembali. Dan kita rasa kesal kita pun jadi reda deh. Biasanya kalau rasa kesal atau sedih yang memuncak udah reda, kita jadi bisa lebih berpikir jernih.