Review drakor Youth of May. Hei, Teens! Akhirnya kita akan masuk ke bagian klimaks cerita, review drakor Youth of May ini akan mulai dari episode tujuh sampai dua belas (end). Kalau kamu mau baca review sebelumnya, yaitu dari episode satu sampai enam silahkan baca review drakor Youth Of May part 1. Tapi sebelum masuk ke review drakor Youth of May, ada baiknya kita tahu dulu beberapa informasi dari drama ini. Buat kamu yang sudah baca review sebelumnya, silahkan di skip.
Drakor Youth Of May tayang perdana sejak 3 Mei di chanel TV KBS dan berakhir di tanggal 8 Juni. Youth of May Viu schedule tayang setiap hari Senin sampai selasa. Berlatar belakang tahun 1980 membuat drama ini punya kesan vintage yang sangat kuat. Youth of May dinobatkan sebagai salah satu melodrama Korea terbaik sepanjang masa. Youth of May rating nya juga terbilang sangat baik yaitu stabil dengan 5% bahkan lebih.
Mungkin ada yang bertanya, drakor youth of may berapa episode? Sedih sekali mengatakan kalau drama ini hanya berjumlah 12 episode (padahal banyak deleted scanenya T_T). Ceritanya menarik banget, tapi episodenya hanya sedikit. Namun karena sedikitlah drama ini jadi nggak terlalu bertele-tele dan alurnya terbilang cepat, sehingga cocok denganmu yang gampang bosan. Belum lagi ceritanya bikin baper! Seperti apa ceritanya?
Berikut Sinopsis Youth of May:
Selama masa pergolakan Pemberontakan Gwangju, Hee Tae (Lee Do Hyun) dan Myung Hee (Go Min Si) saling jatuh cinta. Cinta mereka sepertinya memang telah ditakdirkan. Hee Tae adalah seorang mahasiswa kedokteran, yang masuk sekolah kedokteran dengan nilai tertinggi di kelasnya. Hee Tae tampak seperti orang yang santai, tetapi dia juga memiliki semangat dan ketegaran yang pantang menyerah.
Cast: Lee Do Hyun – Hwang Hee Tae
Go Minsi – Kim Myung Hee
Geum Sae Rook – Lee Soo Ryeon
Lee Sang Yi – Lee So Chan
Dimana bisa menonton drama Korea Youth of May sub indo?
Drakor Youth of May sub indo Legalnya bisa nonton Youth of May Viu tapi jika ingin menontonnya tanpa dana alias ilegal bisa nonton di Youth of May asianwiki dan Youth of May sub indo drakorindo. Oh ya, saat mengetiknya di google, jangan lupa ketikan youth of may viu sub indo atau download drakor youth of may sub indo atau nonton drakor youth of may sub indo bioskopkeren, juga nonton drakor youth of may sub indo, download drakor youth of may sub indo kordramas dan drama korea youth of may subtitle indonesia.
Nah sekarang yuk baca review drakor Youth Of May -nya!
Kelanjutan Review drakor Youth of May
Myunghee sadar dan tiba-tiba dia sudah ada di dalam ruang bawah tanah dan dua orang menjaganya. Bisa tebakkan siapa yang culik? Yoi, bapaknya Hee Tae😡. Kasian banget sih Myunghee, padahal dia baru saja memutuskan ingin melakukan sesuatu yang benar-benar keinginannya, bukan karena orang lain. Dasar sampah ih bapaknya Hee Tae, kalau dipikir semua masalah bakal kelar kalau gak ada bapaknya Hee Tae😾.
Singkat cerita, bapaknya Hee Tae masuk dan ancam Myunghee kalau dia dekat dengan Hee Tae lagi bukan hanya dirinya yang dalam bahaya tapi Hee Tae juga. Tahu apa yang lebih nyesek? Saat Ki Nam memberitahu Myunghee kalau sejak awal Myunghee nggak bisa berangkat ke Jerman karena keluarganya mantan pembelot Korea Utara. Jadi sejak awal keluarga Myunghee sudah di blacklist sehingga nggak bisa kemana-mana. Dengan begitu passport Myunghee pun batal di proses dan dia sudah tak ada harapan lagi.
Myunghee yang sudah acak-acakan berjalan pulang ke rumah orang tuanya dan disana dia bertemu dengan Hee Tae. Hee Tae sudah mencari Myunghee ke sana kemari sepanjang hari dan tentu dia senang bisa bertemu Myunghee. Tapi, tanpa tahu alasan yang sebenarnya, Hee Tae mendapatkan penolakan (lagi) dari Myunghee dan diminta untuk menjauh darinya. Sekarang, Hee Tae tahu kalau Myunghee hilang karena diculik ayahnya.
Hee Tae tak tahu harus berkata apa dan Myunghee hanya berlalu pergi. Oh my, mari masuk ke scene ternyesek episode tujuh. Myunghee yang wajahnya sudah pucat bagaikan mayat, dengan berurai air mata menumpahkan semua emosinya pada sang ayah. Myunghee berkata,
Disatu sisi Hee Tae yang bertemu ayahnya memohon, “Tolong biarkan dia menjalani hidupnya.” Dan dia berjanji akan melakukan apapun, bapak dajjal ini pun setuju dengan syarat Hee Tae harus pergi ke Seoul dan tinggal disana bersama Soo Ryeon sampai diizinkan ayahnya untuk kembali ke Gwangju.
Segalanya berlalu begitu cepat dan Hee Tae pun pergi ke Seoul dengan Soo Ryeon, setelah malam sebelumnya berpamitan dengan Myunghee. Hee Tae bilang, “Beberapa minggu yang kita habiskan bersama adalah saat-saat paling indah dalam hidupku.” Bruh, this pain breaks my heart TvT.
Setiba di Seoul, keadaan ricuh tapi masih aman. Jalanan Seoul ramai mahasiswa yang demo melawan pemerintah. Beberapa hari dihabiskan Soo Ryeon dan Hee Tae tinggal bersama, tahu sendirilah gimana tingkah Hee Tae, kek kanebo kering, kaku banget. Bikin Soo Ryeon jadi gak nyaman dan merasa bersalah, tapi Hee Tae bilang dia nggak marah sama Soo Ryeon.
Sampai beberapa hari berlalu dan Soo Ryeon tidak sengaja bertemu seseorang aktivis yang mengenalnya dan memberitahu keadaan terkini dimana demo semakin menjadi-jadi khususnya di Gwangju. Hal itu membuat Soo Ryeon mengambil keputusan, yaitu kembali ke Gwangju dan mengajak Hee Tae memutuskan pertunangan mereka dan tidak menyinggung kehidupan satu sama lain lagi. Aahhh! Disini terharu banget, semua yang sempat kecewa sama Soo Ryeon, jadi maafin dia lagi termasuk aku.
Di Gwangju, Myunghee sedang berjalan pulang setelah dari gereja untuk memberitahu si pendeta kalau dia nggak bisa pergi ke Jerman dan nggak bisa menerima beasiswa dari gereja. Aku suka kata-kata sang pendeta yang ngomong gini sama Myunghee yang merasa udah nggak ada harapan,
Dan disaat itu benar-benar sebuah pintu harapan terbuka, Hee Tae muncul di depannya. Awalnya Myunghee masih pada pendiriannya yaitu menolak Hee Tae, tapi Hee Tae berkata,
Aduh kisah cinta kalian ngenes banget, kasihan timingnya gak pas. Kawin lari aja juseyoo.
Di akhir episode 8 kita melihat kalau di kantor pemerintah keadaan kacau dan para tentara cepat-cepat berkumpul dan pergi ke Gwangju, karena sudah turun perintah untuk mengepung Gwangju yang sekarang disebut Gwangju uprising, yang berarti pembantaian Gwangju. Suara tembakan pun meletus. Sekarang kita masuk ke klimaksnya.
Myunghee dan Hee Tae berencana kabur dari Gwangju, agar tidak diganggu Hwang Ki Nam. Kayak kawin larilah ya. Tapi mereka berpisah dulu untuk memberi salam perpisahan pada orang terdekat masing-masing. Dan saat Hee Tae pergi untuk mengunjungi sahabatnya yang seorang aktivis pula dan dekat dengan Myunghee juga suryeon, pria itu bernama Hyegun. Namun Hyegun tidak ada di tempat dan keadaan rumahnya acak-acak, bertepatan dengan itu Soo Ryeon datang. Tidak butuh waktu lama, keduanya langsung tahu kalau Hyegun pasti diculik, fyi saat pembantaian Gwangju banyak orang emang sering hilang karena diculik kayak Myunghee kemarin.
Soo Ryeon lari ke kantor polisi untuk melaporkan orang hilang, sementara Hee Tae pergi ke Myunghee yang sudah menunggunya di bus. Tapi di bus pun keadaan kacau balau, para tentara menarik paksa orang-orang berumur 20-an atau yang kelihatan seperti mahasiswa, yang diduga aktivis. Myunghee menolak untuk ikut dengan mereka dan sebuah pukulan hampir saja mengenainya kalau Hee Tae tidak cepat melindunginya. Mereka pun segera lari setelah sedikit melukai tentara.
Baca Juga, Kuy! Rekomendasi 10 Film Pendek Indonesia Yang Mendapat Penghargaan!
Namun Myunghee sadar kalau pukulan tadi menyebabkan luka di dahi Hee Tae dan dia pun berkeras untuk pergi ke rumah sakit. Duh, duh! Harusnya kalian kabur aja dong, padahal kesempatan udah di depan mata. Rasanya di sini perasaanku udah nggak enak, siapa kira-kira yang bakal jadi tulang-tulang di episode satu?
Ternyata Hee Tae dapat gegar otak kecil dan itu bikin dia harus tiduran terus sampai besok. Hee Tae berkeras ingin pergi saja namun Myunghee juga berkeras kalau mereka menginap saja. Lagi-lagi Myunghee yang menang dan dia janji kalau mereka besok pagi akan langsung pergi.
Besoknya tiba dan siapa sangka kalau rumah sakit jadi membludak? Hanya dalam satu hari, para tentara sudah melukai banyak warga. Sebagai perawat, Myunghee nggak bisa mengabaikan pasien-pasien yang terluka begitu saja. Ih! Ih! Ih! Saat gini aku setuju sih sama Hee Tae yang berkeras untuk pergi aja, soalnya takut bangetkan mayat di episode satu itu salah satu diantara mereka huhu. Tapi akhirnya Hee Tae ngalah juga dan terima tawaran menjadi dokter. Hee Tae bilang, “orang yang lebih mencintai, mengalah lebih banyak.” Kocak.
Keadaan rumah sakit ramai bukan main bahkan sempat ada insiden Jin-a (murid Hee Tae dan anak pemilik kost Myunghee) yang tidak sadarkan diri karena dipukul kepala belakangnya. Hal ini bikin Hee Tae panik bukan main, tapi akhirnya berhasil ditangani. Karena kejadian-kejadian seperti inilah, bikin mereka terpenjara di rumah sakit. Tapi mereka janji kalau besok apapun yang terjadi keduanya harus pergi. Beneran dah, di sini aku udah khawatir banget takut mereka gak bisa sempat kabur karena seingatku antara tanggal 18 – 27 Mei itu gerbang ke Gwangju atau bahkan provinsi Jeolla udah ditutup sehingga gak ada orang yang bisa masuk maupun keluar. Maaf kalau salah ya.
Malam tiba dan setelah berpamitan dengan beberapa perawat, Hee Tae dan Myunghee sudah mau kabur ke Seoul tapi di saat yang bersamaan ayah Myunghee muncul bersama adiknya. Merasa ada hal yang perlu dibicarakan antara ayah dan putri ini, membuat Hee Tae memutuskan untuk memberi waktu pada Myunghee. Sementara itu, Hee Tae ikut seorang dokter untuk mengambil pasokan darah. Siapa sangka dalam perjalanan, mobil rumah sakit yang dibawa Hee Tae sengaja ditabrak dan dia diculik.
Emang dasar dramanya roller coaster, hati kita dipermainkan lagi. Myunghee yang sedih berat mendengar kabar kalau Hee Tae diculik, dipaksa ayahnya untuk ikut dia pulang ke kampung dengan adiknya. Namun bukan Myunghee namanya kalau dia nggak kekeh sama pendiriannya, dia masih berharap Hee Tae kembali dan bisa menemuinya dengan mudah kalau dia tetap tinggal di rumah sakit. Singkat cerita, terjadilah perkelahian antara Myunghee dan ayahnya, namun akhirnya ayah Myunghee mengalah. Ayah Myunghee tahu kalau terkadang ada yang lebih penting daripada keluarga.
Nggak hanya ayah dan adik Myunghee yang minta Myunghee kembali ke kampung halaman aja, tapi Sochan pula (abangnya Soo Ryeon). Sayangnya Myunghee tetap berkeras. Suka deh sama sifat Sochan yang peduli banget sama Myunghee seperti dia peduli juga sama Soo Ryeon, Sochan sebenarnya suka sama Myunghee. Aku nggak terlalu banyak nampilin dia direview ‘ku ini karena bisa panjang banget. Jadi nanti kalian nonton sendiri aja ya, walaupun dah baca review ini karena masih ada banyak scene yang gak ‘ku masukin, misalnya kayak kenapa Myunghee benci banget ayahnya.
Disatu sisi, memang benar ayah Hee Tae yang culik putranya. Dia harus melakukan hal itu demi mengamankan posisinya yang pro pemerintah. Kalau dia membiarkan Hee Tae berkeliaran di rumah sakit itu berarti dia pro rakyat jadi karena itulah. Hee Tae berusaha sekeras tenaga untuk bisa melepas ikatan pada tangannya, tapi tentu saja mustahil. Sampai akhirnya ayah Hee Tae yang geram berkata, “Jangan bertingkah, kamu yang saat itu yatim piatu bisa tumbuh dan kuliah berkat aku. Tanpa aku, kamu tidak memiliki keluarga.”
Hee Tae membalas, “Yang sebenarnya tidak punya keluarga itu kamu. Tidak ada yang mau terlahir menjadi keluargamu.” Puas? Bangetlah! Apa gak langsung kena mental tuh Hwang Ki Nam? Wkwkwk, mendingan gak terlahir di dunia dari pada lahir jadi anggota keluarganya si setan yang cuman mikirin pangkat dari pada nyawa ratusan orang. Wuh!
Syukur, syukur banget istrinya si setan Ki Nam baik! Real angel deh. Dia bebaskan Hee Tae karena sebenarnya dia sendiri pun tak setuju dengan tindakan suaminya. Gak butuh waktu lama Hee Tae kabur dan hal ini dalam waktu sebentar diketahui Ki Nam. Tapi Ki nam tentu gak tau Hee Tae kemana karena pasalnya Hee Tae kabur ke tempat yang tidak diketahui Ki Nam. Kemana? Lanjut…
Hee Tae langsung lari ke rumah sakit tentunya untuk bertemu Myunghee dan yah ini adalah satu scene favoritku sepanjang drama. Pertemuan mereka di sini dipenuhi air mata tapi romantis banget! Ih, gemes kalau inget endingnya T^T. Lalu untuk mengobati luka di dada Hee Tae, Myunghee membawanya ke gereja. Satu-satunya tempat teraman dan bisa ditinggali.
Hee Tae bercanda dengan bilang, “Kalau aku tidak ada, kamu masih punya keluargamu. Tapi aku tidak.” Ternyata ini bikin Myunghee kesal. Myunghee membalas, “Berhentilah berkata seperti itu! Kalau kamu tidak ada aku juga tidak punya siapa-siapa lagi.” Dan Myunghee pun melamar Hee Tae. Ahhh the most warm scene di tengah konflik yang sedang pecah.
Esoknya mereka pun melakukan pernikahan tanpa hadirin dan pendeta karena emang sangat tergesa-gesa. Mereka berdoa dan hendak saling mengungkapkan janji masing-masing. Tapi Myunghee malu karena merasa janji pernikahannya sangat sederhana dan Hee Tae bilang tidak apa-apa. Disaat Myunghee hendak memberi tahu isi janji pernikahan tiba-tiba pendata datang membawa berita buruk, ayah Myunghee telah tewas dibunuh tentara.
Baca Juga, Kuy! 10 Rekomendasi Film Remaja Hollywood Wajib Ditonton!
Walaupun sangat menyakitkan tapi syukurlah setidaknya adik Myunghee tetap hidup. Mereka pun memasukkan ayah Myunghee ke dalam peti mati. Tapi karena ada begitu banyak orang yang mati, penguburan tak bisa dilakukan dengan cepat. Sementara itu, Myunghee merubah kembali janji pernikahannya setelah melihat apa yang terjadi dan saat itu sudah selesai seseorang datang padanya dan berkata kalau Hee Tae memanggilnya.
Myunghee pikir itu benar, tapi ternyata itu adalah jebakan dari Hwang Ki Nam. Ia sengaja di bawa ke tempat sepi agar tidak ada yang mendengar suara tembakan dari pesuruh Ki Nam untuk membunuh Myunghee. Tapi lagi-lagi nyawa Myunghee selamat karena adik tiri Hee Tae bernama Jung Tae muncul untuk menghalau pelurunya dan peluru itu pun mengenai Jung Tae.
Disaat bersamaan Hee Tae muncul dengan ayah dan ibunya karena mendengar suara tembakan itu. Ki Nam ini sebenarnya sayang sama keluarganya dan ingin memberi mereka yang terbaik, tapi yang terbaiknya ya dengan mengorbankan nyawa dan keluarga orang lain. Para penonton puas melihat Jung Tae yang menolak uluran tangan Ki Nam, seketika kata-kata Hee Tae, “Tidak ada yang mau terlahir sebagai anggota keluargamu” pun teringat kembali.
Sementara itu Myungsoo (adik Myunghee) mencari kakaknya dan panitia disitu menjawab kalau Myunghee sedang pergi. Myungsoo tiba-tiba inisiatif mau kembali ke kampung halamannya untuk mengabari keluarga mereka kalau ayah sudah meninggal. Dia tak ingin ibunya tak datang di pemakaman sang ayah. Jadi dia pun minta peta. Aduhhh beneran jantungku udah berantakan nonton bagian ini, situasi lagi gawat darurat eh si bocah ini malah mau pergi. Udah bagus dia di situ! Aman tentram! Mana tentara lagi ada dimana-mana dan mereka tidak segan untuk nembak anak kecil. Nah, mari siapkan hati dulu untuk baca kelanjutan review drakor Youth of May ini.
Singkat cerita Myunghee pun tahu kalau Myungsoo sudah lari ke kampung halamannya. Bersama Hee Tae, Myunghee pun mencari sang adik di tengah hutan. Tapi karena hutan itu luas dan siapa tahu Myungsoo udah di tangkap di gerbang masuk, mereka pun berpisah dan Hee Tae janji akan kembali dalam lima menit, but it’s lie :).
Ingat jam tangan di awal episode (Kalau lupa bisa baca review drakor Youth of May part 1)? Nah ternyata itu jam tangan ayahnya Myunghee yang diberikan ke Hee Tae. Tetiba itu jam tangan jadi barang terlarang lol, karena siapa yang punya jam tangan itu pastinya yang bakal jadi tengkorak di eps satu. Dan sebelum mereka berpisah, MyungHeeTae berpelukan untuk yang terakhir kalinya lalu Hee Tae memberikan jam tangan ayah Myunghee ke gadis itu. TIDAKKK!! NOOO!! ANDWAE!! T___T
Tidak lama mereka berpisah, Hee Tae ditangkap salah satu tentara begitu pula Myunghee setelah menemukan Myungsoo. Demi melindungi nyawa adiknya, Myunghee pun maju ke depan. Di sini nyawa Myunghee hampir aman karena dia mengaku dirinya perawat bukan mahasiswa tapi begitu melihat Myungsoo yang dikejar tentara insting melindungi Myunghee pun keluar dan salah satu tentara SIALAN menembak Myunghee. Oh God, this is really another level of pain.
Disini air mataku udah gak kebendung, menetes deras banget. Pleaselah siapa yang gak potek! Untung banget nontonnya subuh, jadi gak ada yang dengerin suara dan lihat tangisku. Jujur aku bukan orang yang gampang nangis apalagi kalau hanya sekedar nonton film atau drakor. Tapi drakor Youth of May ini… bikin aku nyesek dan nangis kenceng dua kali, yaitu saat Myunghee yang protes sama bapaknya (sumpah Go Minsi harus dapat penghargaan best new actress sih!) Dan saat Myunghee meninggal.
Sebenarnya ya, nyawa Myunghee masih bisa tertolong kalau seandainya dia langsung diberi pertolongan pertama (karenakan hanya kena peluru satu kali dan itu di tempat yang nggak terlalu fatal). Tapi sayang, Hee Tae gak ada di situ dan seorang tentara baik yang membebaskan adik Myunghee tentu nggak tahu caranya memberi pertolongan pertama. Sementara kalau si tentara membawa Myunghee ke desa terdekat, bisa-bisa dia di blacklist dan dianggap pemberontak sehingga kehidupannya bakal tersiksa. Jadi si tentara memilih pergi setelah memberi tahu kalau adik Myunghee sudah selamat, yah hanya itulah yang bisa dilakukannya.
Baca Juga, Kuy! Review Drakor 18 Again dan 11 Pelajaran yang Bisa Dipetik
Menjelang akhir episode 12, kita diperlihatkan Hee Tae yang dari Mei sampai bulan Oktober keliling Gwangju membagikan lembaran orang hilang dan itu tak lain tak bukan adalah Myunghee. Di lembaran itu ditulis, tolong temukan dia, dia keluarga saya satu-satunya! Huahh sakit mataku banjir air. Tapi tentu tidak ada yang pernah lihat Myunghee, ya siapa sih yang bisa ketemu jasad Myunghee di hutan yang luas? Dan gadis kita pun masuk ke dalam jajaran orang hilang.
41 tahun berlalu, kini Hee Tae sudah berusia 60-an dan benar-benar menjadi dokter yang membantu banyak orang. Suatu hari dia mendapat telepon dari Jung Tae (adiknya) yang akan datang ke Seoul untuk mengabarkan berita penting. Hee Tae juga mendapatkan telepon dari beberapa banyak teman di Gwangju, termasuk dari Soo Ryeon, So Chan dan Myungsoo. Kabarnya jasad Myunghee sudah ditemukan. Ya, tengkorak dan jam tangan di awal episode adalah Myunghee. Terharu to the bone!
Saat dia mengambil barang peninggalan dia bertemu dengan tentara baik dulu yang ternyata adalah saksi. Siapa sangka si mantan tentara adalah sahabatnya Hee Tae yang sampai karena dia, Hee Tae rela kembali ke Gwangju untuk mengurus pacar si tentara. Aku agak kesal sama dia hehe, soalnya Hee Tae udah banyak banget menolong si tentara tapi dia bawa kabur Myunghee ke desa terdekat aja gak bisa!? Huhu.
Hee Tae pun pulang dan selain jam tangan, ternyata ada secarik kertas. Kertas apa itu? Ada yang bisa tebak? Yoi itu kertas berisi janji nikah Myunghee yang belum sempat diucapkan. Surat itu berisi…
Sakit? Luar biasa. Kita pasti sama seperti Hee Tae yang nangis sesenggukan. Di sini kita akhirnya tahu, kalau Hee Tae pernah sangat putus asa sampai mencoba bunuh diri dengan membenamkan dirinya di laut dan melukai tangannya. Tapi seperti orang yang berdiri di tengah ombak pasang, sejauh apa pun dia berjalan pada akhirnya akan kembali di tempat yang sama.
Myunghee pun dikuburkan. Sambil memandang kuburan Myunghee, Hee Tae sadar jika seandainya Myunghee yang hidup dan dia yang mati maka Myunghee ‘lah yang akan merasakan perasaan kesepian selama 41 tahun ini. Dengan kata lain, tuhan juga menjawab doa Hee Tae di hari pernikahan mereka yaitu untuk memberinya masalah yang lebih berat dari pada Myunghee dan rasa sepi yang dia rasakan adalah, “Cintaku padamu.” Lalu Hee Tae meletakkan seikat bunga dan surat yang bertulis untuk “kakek Myunghee” (Ngakak campur mewek). Pacaran gak sampai sebulan, nikah nggak sampai sehari, setianya seumur hidup. HUAAAAA.
Jujur, nyesek banget nonton endingnya padahal dari awal udah dikasih tahu ini tuh melodrama😭. Gak nahan juga nulis review drakor Youth of May ini. Tapi terlepas dari ending, drama ini rated 10/10 sih karena alur ceritanya bagus banget nggak lebay dan dialognya berkelas, kemampuan akting pemainnya juga amazing! Walaupun keempat pemeran utama terbilang rookie (baru-baru debut) tapi mereka bisa membawakan masing-masing karakter dengan sangat baik, dan latar belakangnya really takes us back to 1980 dari pakaian, rumah, musiknya, sampai gaya bahasanya pun ala 1980-an. Jadi aku sangat rekomendasi drama ini!
Tapi yang paling bikin aku kagum, adalah chemistry yang kuat antara pemeran pasangan utamanya, yaitu Lee Do Hyun dan Go Min Si. Aku jadi ingat, dulu pernah baca sebuah artikel yang bilang, bahwa saat Lee Do Hyun dan Go Min Si pertama kali bertemu di Sweet Home (yep! Sebelum membintangi Youth of May, Lee Do Hyun dan Go Minsi pernah berperan sebagai kakak-adik di Sweet Home), sang sutradara langsung melihat chemistry yang kuat di antara keduanya dan mengubah cerita yang awalnya sebagai kakak adik kandung, menjadi kakak adik tiri. Entah apa maksudnya, tapi kita bisa lihatkan seberapa natural dan kuat chemistry mereka.
Jadi jangan lupa ya buat nonton Youth of May! Sayang banget kalau gak nonton hanya karena pemainnya atau pun sad ending. Karena drakor ini memang sebagus itu. Makasih udah baca review drakor Youth of May ini😊.
Mewek aku tuh, pas nonton ini. Sedih banget, gak bisa berkata-kata, mana move on baru seminggu kemudian😔. Thanks reviewnya kak lengkap banget, berasa udah nonton keseluruhan dramanya muehehe. Nanti kalau kangen Youth of May tinggal baca review ini lagi ah.
Masih mending seminggu, aku ampe empat bulan wkwk :”) sesuka itu masa. Ini lagi nungguin drama mereka berdua, Go Minsi di Mount Jiri dan Lee do hyun di melancholia. Jangan lupa nonton ya hehe, drama mereka pasti bagus kok.
Makasihh yaa, aku juga nulis review lengkap begini supaya bisa dibaca ulang kalau kangen Youth of May hahaha.
Aku dah baca dari part satu sampai part dua nih wkwk. Ketagihan, seru juga ternyata. Tapi kamu masih suruh buat nonton drakornya ya, karena masih banyak yang belum konplit. Yaudah ku nonton deh drakornya.
Btw, aku dulu lebih suka hubungan Enhyuk – Eunyu di sweet home, gak tahu lebih dapat aja chemistrynya ketimbang Eunyu sama si tokoh utama, lupa nama hehe. Just my opinion sih. Trus tau deh kalau mereka ternyata sampai punya drama berdua. Walau telat, tapi jadi excited banget. Eh sekarang jadi penumpang kapal mereka niih. Kita satu kapal yak!
Aye-ayee, asyik nih ada yang sekapal Dohyun-Minsi👏 Kalau aku pas nonton SH masih suka hubungan EUnyu-Hyunsu dan sempat naik kapal mereka :”), tapi hub siblings Lee juga aku tertarik kayak ih gemes gituu! GAk sabarlah lihat mereka reuni di Sweet Home S2